Selasa, 06 April 2010

BELAJAR SASTRA, KISAH NYATA



BELAJAR SASTRA.
Kisah nyata ini terjadi, saat seorang mengajari temannya belajar membuat kata-kata indah. Simak yuk…

“^_^
Bagai sesama pelangi, mungkin aku merah dan kamu biru. Aku tidak bisa memberikan indahku jika kau tak bantu aku untuk tersenyum, begitu pun sebaliknya. Jikapun kulitku robek, sahabat akan menjahitkannya.” (Penyair)

(belum ada jawaban).

“Biarlah kita berjalan di rel yang berbeda, jikapun kau lebih cepat melintas jangan lupa tetap tersenyum padaku, agar aku tidak merasa sendiri. Jikapun berjalan beriringan, kita bisa tetap bergandengan tangan walau rel kita beda.” (Penyair)

“ aku akan bertahan meski tiada mungkin menerjang kisahmu, meski perih…, meski perih .” (Murid, akhirnya mulai nyambung).

“Kisahku hanyalah bagian dari desah alam, bagian dari satu daun yang pernah jatuh dan akhirnya membusuk, bagian sejarah yang akan terlupakan. Jadi, bidadari tak perlu bersedih, karena tanah itu menanti kita.” (Penyair).

“Eh…, tadi itu nyempal lagunya Vierra yang judulnya perih. He..he..” (Murid).

“Eh, pakai bahasa sastra, jangan bahasa bumi lagi. Aduuhh. Kita kan lagi belajar sastra.” (Penyair)

“Oo.., begitu to? Oke2 meski lagi perih. Lagi ngapa nih?” (Murid).

“Sedang menemanimu, seolah angin yang kau hirup, atau khayalan sayapmu, mengelilingi dan bertamasya bersama darahmu yang mengalir.” (Penyair)

“Yupi, detik ini kurasakan hembusan angin disetiap aliran darahku dan debaran jantungku.” (Murid).

“Sedetik lagi, biarlah tatapan matamu melupakanku. Namun, sebelum itu terjadi, aku akan menyelimutimu agar aku tenang menjagamu dari jarak.” (Penyair).

“Mati dung diselimuti? Karena setiap denyut nadiku pun telah terhitung bilangannya untuk mendekati penghabisan waktu.” (Murid).

“Biarlah denyutku kan gantikan denyutmu. Akan kulipat bumi untuk gantikan jantungmu berdetak serta kan kugulung langit agar gantikan denyut nadimu.” (Penyair).

“Dan akhirnya, kita adalah satu.” (Murid)

Pertanyaannya menjadi sederhana. Dimanakah letak kalimat terindah dari percakapan itu?? Jawablah…

0 komentar:

Posting Komentar




 

© Copyright by Mahfudz moe-Zaik | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog Kota Tahu